Rabu, 19 Februari 2014

Murka Zionis petaka Gaza

Murka Zionis petaka Gaza 
 
Sudah sepekan Heba Ziad, 26 tahun, kurang tidur. Maklum saja, dia saban malam harus begadang lantaran ketakutan mendengar raungan F-16 dan dentuman ledakan dalam serangan udara Israel silih berganti di seantero Kota Gaza.

"Israel malam ini menyerang lagi. Serangan udara kali ini sama hebatnya dengan sebelumnya, Saya benar-benar cemas" kata perawan yang tinggal di kawasan Abu Albas, ini saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya kemarin malam.

Negara Zionis itu memang tengah murka. Mereka menggempur Gaza serampangan, mulai dari Rafah di selatan hingga Al-Zaitun di utara, Masjid, sekolah, rumah penduduk, hingga kantor media menjadi sasaran. Hasilnya sungguh mengenaskan. Seminggu operasi bersandi Tiang Pertahanan itu berlangsung, hampir seribu orang meninggal dan 800 lainnya cedera. Sedangkan di pihak Israel, baru empat orang meninggal, termasuk satu serdadu, dan lebih dari 80 lainnya luka.

Militer Israel beralasan mereka menyasar para pejuang Palestina (Hamas, Jihad Islam, dan kelompok lainnya) yang bersembunyi di antara warga sipil. Sekitar 1.500 lokasi telah dibombardir karena diyakini sebagai tempat meluncurkan roket dan gudang senjata.

Amuk Israel ini memaksa orang-orang telah kehilangan rumah terpaksa mengungsi di kediaman kerabat atau tetangga mereka. Heba mengungkapkan banyak saudaranya dari Kota Bait Lahiya di utara Jalur Gaza mencari perlindungan di rumahnya.

Meski cemas, Heba menegaskan sebagai rakyat Palestina dirinya mampu bertahan. Bahkan dia menilai serbuan negara Bintang Daud kali ini masih kalah biadab ketimbang serangan-serangan sebelumnya. Dia mengaku pernah nekat ikut membawa perlengkapan untuk meluncurkan roket bagi pejuang Palestina di perbatasan.

Saking dendamnya terhadap kekejaman negara Yahudi itu, Heba bersumpah bakal memakan orang Israel. "Demi Allah dan Rasulullah, kalau saya melihat satu orang Israel, saya akan potong-potong dan makan seluruh dagingnya."

Israel boleh saja murka, namun kebiadaban mereka kian mempertebal keyakinan dan keberanian warga Palestina buat melawan. Seperti kata Micahel Hart dalam lirik lagunya: "Kalian bisa membakar masjid, sekolah, dan rumah kami, tapi semangat kami tidak akan pernah mati."

Sumber  :  http://www.merdeka.com/khas/murka-zionis-petaka-gaza-berdoa-buat-gaza-4.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar